Kamis, 07 Oktober 2010

polichaeta

TUGAS RINGKASAN
“ POLICHAETA ”

Oleh :
Nama : Irman Rumengan
Nim : 200830019
p.studi : MSP



PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2010



Klasifikasi Polychaeta
Kindom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : polycaeta
Ordo : eunicida
Familia : eunicedae
Genus : eunice
Spesies : eunice viridis

Morfologi
Panjang 5 – 10 cm dan diameter 2 – 10 mm.
Warna sangat indah, merah, kesumba, hijau, atau perpaduan beberapa warna seperti pelangi.
Anatomi
 Pada tiap sisi lateral tubuh Polychaeta, kecuali kepala dan ujung posterior terdapat sepasang parapodia dan sejumlah besar setae
 Parapodia : pelebaran dinding tubuh yang pipih biasanya biramus, beberapa uniramus-à terdiri atas notopodium dan neuropodium-à masing-masing disangga oleh sebuah batang khitin disebut acicula
 Bentuk parapodia dan setae : digunakan untuk identifikasi jenis-jenis Polychaeta
 Pada prostomium terdapat mata, antena, dan sepasang palp.
 Peristomium terletak setelah prostomium, yaitu ruas yang ada mulutnya.
 Prostomium dan peristomium dianggap sbg kepala pada Polychaeta
 Dibagi menjadi 2 sub kelas : Errantia (berkeliaran bebas) dan Sedentaria (menetap).
 Yang termasuk Errantia : jenis pelagis, merayap pada celah batu dan karang, membuat lubang atau lorong dalam pasir dan lumpur, ada yang membentuk selubung
 Cacing sedentaria : tinggal dalam selubung permanen, tidak pernah meninggalkan liang , hanya kepalanya saja yang keluar masuk untuk makan.
 Bentuk kepala Sedentaria biasanya mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya sebagai Ciliary feeder
 Dalam beberapa hal, kepala berfungsi sebagai alat pertukaran gas, semacam insang
 Pada Sabelidae dan Serpulidae, prostomium tumbuh semacam mahkota bunga gerbra disebut Radiole
 Ruas tubuh Errantia sama bentuk dan ukurannya
sedangkan ruas tubuh sedentaria cenderung mengalami modifikasi. Perbedaan terletak pada perbedaan diameter ruas, parapodia atau ada tidaknya insang.
Sifat biologis
• Pergerakan
1. Perpaduan antara parapodia, otot dinding tubuh dan cairan rongga badan.
2. Gerak undulasi dapat menyebabkan cacing dapat menjalar dan berenang dengan cepat. Sebagian jenis meliang (=burrower) mempunyai bentuk prostomium seperti kerucut kecil; mata, palp dan antena (-) dan ukuran parapodia mengecil






Makanan dan pencernaan
• Termasuk canivore atau raptorial feeder, ciliary feeder atau pemakan substrat --à untuk kebanyakan Errantia.
• Mangsa terdiri dari avertebrata kecil yang ditangkap dengan pharing atau probosis yang dijulurkan. Pada probosis biasanya terdapat sepasang rahang khitin atau lebih
• Gigi digunakan untuk memotong mangsa, dengan jalan memompa isi mangsa dihisap dengan pharynx. Atau menusukkan probosisnya ke dalam tubuh mangsa dan menghisap isinya.
Beberapa jenis errant memakan ganggang (Herbivore), menggunakan giginya untuk memotong tanaman menjadi potongan kecil-kecil
• Sejumlah cacing meliang seperti Ophelia, memakan substrat dengan cara mengeluarkan pharynx untuk menjilat pasir atau lumpur yang mengandung makanan.
• Pada waktu pharynx ditarik, pasir dan makanan masuk ke saluran pencernaan. Pharynx tidak bergigi tapi adakalanya mengandung papila.
• Ciliary feeder memakan plankton dan butir-butir sampah. Butir-butir makanan yang melekat pada lendir permukaan palpus atau organ lain dibawa ke mulut melalui ciliated groove.
 Pencernaan Makanan :
Saluran pencernaan berupa saluran yang lurus, terletak sepanjang sumbu antero posterior.
Ada beberapa variasi, tetapi umumnya terdiri atas mulut, pharynx, oesophagus yang pendek, usus perut dan anus
Pernafasan
• Umumnya bernafas dengan insang, tetapi bentuk dan letaknya berbeda.
• Pertukaran gas melalui permukaan tubuh masih diperlukan.
• Pada umumnya insang berhubungan erat dengan parapodia atau merupakan modifikasi dari sebagian parapodia, misalnya cirrus dorsal.
• Pada Polychaeta dengan metamerik hampir sempurna, tiap ruas mengandung insang, kecuali ujung anterior dan posterior. Cacing dengan tubuh yang mengalami modifikasi, jumlah dan letak insangnya terbatas

Peredaran darah
• Polychaeta pada umumnya mempunyai susunan peredaran darah yang sudah teratur, darah selalu dalam pembuluh darah
• Ada 2 pembuluh darah utama yaitu pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral yang sejajar dengan saluran pencernaan.
• Pembuluh darah sudah berkontraksi, terutama pembuluh dorsal. Kontraksi ini dapat disamakan sebagai pusat pompa atau jantung.
• Darah Polychaeta biasanya berisi pigmen pernafasan yang larut dalam plasma.
• Pigmen darah umumnya adalah hemoglobin, tetapi chlorocruonin merupakan ciri khas jenis Sabelidae dan Flabelligeridae
• Darah yang mengandung chlorocruonin berwarna hijau. Darah Polychaeta biasanya berisi pigmen pernafasan yang larut dalam plasma.Pigmen darah umumnya adalah hemoglobin, tetapi chlorocruonin merupakan ciri khas jenis Sabelidae dan Flabelligeridae Darah yang mengandung chlorocruonin berwarna hijau.

Alat indra
 Alat indera yang utama bagi Polychaeta adalah mata, nuchal organ dan statocyst.
 Hanya cacing jenis Errantia yang mempunyai mata (kecuali Sabellidae) yang berkembang baik, Sedentaria tidak mempunyai mata atau sebagai bintik mata.
 Letak mata pada permukaan prostomium dan berjumlah 2-4 pasang
 Fungsi mata hanya sebagai foto receptor.Kebanyakan Polychaeta phototropic negatif.
• Nuchal organ atau organ tengkuk terletak di bagian dorsal kepala : merupakan chemoreceptor untuk mendeteksi makanan
• Statocyst merupakan alat keseimbangan


ekresi
 Berupa protonephridia solenocyte pada jenis yang tidak mempunyai pembuluh darah dan metanephridia bagi yang mempunyai pembuluh darahà terdapat sepasang pada setiap ruas
 Metanephridia terdapat pada kebanyakan Polychaeta
 Nephridia pada beberapa Polychaeta berfungsi sebagai alat osmoregulasi, misal beberapa spesies Nereis yang hidup di daerah estuaria, air payau atau air tawar
REGENERASI
• Relatif mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi
• Tentakel, palp atau bagian tubuh lain jika putus/rusak dapat tumbuh yang baru
• Beberapa jenis cacing dapat melakukan autotomy : melepaskan sebagian tubuhnya jika diganggu, bagian yang hilang tumbuh baru
REPRODUKSI
 Reproduksi terjadi baik secara sexual maupun asexual.
 Reproduksi asexual pada beberapa jenis dilakukan dengan jalan ”budding” (pertunasan) atau pembelahan
 Kebanyakan Polychaeta hanya melakukan reproduksi seksual dan biasanya dioecious
 Reproduksi seksual yang khas pada beberapa jenis Nereidae, Syllidae dan Eunicidae : pembentukan epitoke (suatu individu reproduktif) berbeda dengan bentuk tubuh yang non-seksual (atoke)
 Biasanya epitoke berenang ke permukaan air menjelang pagi atau petang hari untuk melepaskan sperma dan telur



NILAI EKONOMIS
 Merupakan pakan alami baik bagi udang windu Peneus monodon di tambak-à menjadikan warna udang menjadi lebih cemerlang-à mutu meningkat
 Jenis Sabellidae dan Serpulaidae : Sabella pavonina dan Spirografis spalanzanit terkenal keindahannya bentuk seperti bunga gerbra, warna seperti burung merak -à untuk hiasan akuarium laut
YANG MERUGIKAN
 Polydora dari famili Spionidae biasa membuat liang pada cangkang oyster/tiram, sebagai benthos-à menurunkan harga tiram karena cangkang oyster mutunya rendah
 Sebagai parasit : Ichtyotamus dari fam Ichtyotomidae-à ektoparasit penghisap darah inang dengan menusukkan stylet dan memompa dengan pharing
 Famili Myzostomidae : sebagai komensal atau parasit pada Echinodermata terutama pada lely laut










DAFTAR PUSTAKA
Kastawi,yusuf.dkk.2003.Zoologi avertebrata.jiea:malang.
Tim Ganesha operation.2004.instan biologi SMA.erlangga:Jakarta.
Oemarjati,boen s dan Wisnu Wardhana.1990.taksonmi avertebrata pengantar praktikum labolatorium.UI press :Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar